Guru MAN 1 Ketapang Ikuti IHT Implementasi Kurikulum Merdeka

Ketapang (Kemenag Kalbar)--- Seluruh guru MAN 1 Ketapang mengikuti kegiatan In House Training (IHT) dengan tema "Implementasi Kurikulum Merdeka KMA 450 Tahun 2024 dan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis TIK dan Moderasi Beragama" selama dua hari, yaitu pada tanggal 5 dan 6 Agustus 2024. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman para guru terhadap kebijakan pendidikan terbaru serta meningkatkan keterampilan mereka dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembelajaran.

Kepala MAN 1 Ketapang Chaidir, dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis dalam menghadapi tantangan implementasi Kurikulum Merdeka KMA 450 Tahun 2024. "Kurikulum ini dirancang untuk lebih fleksibel, memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan kebutuhan dan potensi mereka. Oleh karena itu, peran guru sangat vital dalam menciptakan pembelajaran yang interaktif dan berbasis TIK, serta mengedepankan nilai-nilai moderasi beragama," ungkapnya.

IHT yang diadakan selama dua hari ini menghadirkan narasumber dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat dan para ahli pendidikan yang berpengalaman dalam kurikulum dan TIK. Pada hari pertama, para guru diajak untuk memahami lebih dalam tentang konsep Kurikulum Merdeka KMA 450 Tahun 2024. Mereka mendapatkan penjelasan mengenai perubahan dan penyesuaian yang perlu dilakukan, terutama dalam menyusun perangkat pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa saat ini.

Hari Pertama juga mengupas pentingnya moderasi beragama dalam pembelajaran. Para guru diajak untuk memahami bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama ke dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan. Moderasi beragama dianggap sebagai salah satu pilar penting dalam Kurikulum Merdeka KMA 450 Tahun 2024, untuk membentuk karakter siswa yang toleran, inklusif, dan menghargai keberagaman.

Pada hari kedua, fokus pelatihan beralih ke penyusunan perangkat pembelajaran berbasis TIK. Para guru diberikan pelatihan intensif tentang penggunaan aplikasi dan platform digital yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Mereka juga dilatih untuk menyusun modul ajar yang memadukan penggunaan teknologi dengan materi pelajaran, sehingga pembelajaran dapat berlangsung lebih interaktif dan menarik bagi siswa.

Hari kedua juga diisi dengan sesi diskusi kelompok, di mana para guru membahas tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasi kurikulum baru ini di madrasah. Mereka berbagi pengalaman dan solusi terkait penerapan kurikulum, serta bagaimana mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran. Diskusi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para guru tentang bagaimana menjalankan kurikulum baru dengan efektif.

Sesi ini juga diisi dengan praktik langsung, di mana para guru diminta untuk menyusun perangkat pembelajaran yang mencerminkan integrasi antara teknologi dan moderasi beragama. Mereka diminta untuk membuat contoh modul yang mencakup penggunaan media digital dan mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan agama. Para guru sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, mengingat tantangan yang mereka hadapi dalam mengajar generasi muda di era digital.

Kegiatan IHT ini diakhiri dengan presentasi hasil kerja kelompok, di mana setiap kelompok mempresentasikan modul yang telah mereka buat. Presentasi ini tidak hanya menjadi ajang berbagi hasil karya, tetapi juga menjadi media refleksi bagi para guru untuk saling memberikan masukan yang konstruktif. Hasil dari presentasi ini diharapkan dapat diterapkan dalam pembelajaran sehari-hari di MAN 1 Ketapang.

Dalam penutupan kegiatan, Chaidir mengapresiasi dedikasi para guru yang telah mengikuti IHT dengan penuh semangat. Beliau berharap bahwa pelatihan ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga memotivasi para guru untuk terus mengembangkan diri dan berinovasi dalam pembelajaran. 

"Kita harus siap beradaptasi dengan perubahan, dan IHT ini adalah langkah awal untuk memastikan bahwa kita semua siap menghadapi tantangan tersebut," tutup beliau.

Dengan berakhirnya IHT ini, MAN 1 Ketapang diharapkan dapat menjadi contoh dalam penerapan Kurikulum Merdeka KMA 450 Tahun 2024, dengan memanfaatkan teknologi dan mengedepankan moderasi beragama sebagai bagian dari pendidikan karakter. Para guru di MAN 1 Ketapang kini memiliki bekal yang cukup untuk menciptakan pembelajaran yang lebih dinamis, relevan, dan sesuai dengan perkembangan zaman. (WWW)