Sosialisasi Kegiatan Lomba Phytoplasma Himpunan Mahasiswa Farmasi Fk Untan Di Man 1 Ketapang
- Tri Setya Budiman
- 27 Juli 2024
- 274
Guru MAN 1 Ketapang Ikuti Pelatihan TIK di Kemenag Ketapang: Pemanfaatan Teknologi di Dunia Pendidikan
Ketapang (Kemenag Kalbar)___Sejumlah guru dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Ketapang berpartisipasi dalam pelatihan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang diselenggarakan untuk guru-guru madrasah di Kabupaten Ketapang. Pelatihan yang berlangsung di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang ini dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Ketapang, Syarifendi pada tanggal 15 Juli 2024. Pelatihan ini diikuti oleh para guru dari berbagai Madrasah Aliyah di Kabupaten Ketapang. MAN 1 Ketapang mengirimkan enam perwakilannya, yaitu Jamilah, Rusmala, Ikke Rianti, Dadiek Lukman, Ageng Setio, dan Febriansyah. Mereka semua berpartisipasi dengan semangat dan antusiasme yang tinggi untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam bidang TIK. Selama enam hari, dari tanggal 15 hingga 20 Juli 2024, para peserta menerima berbagai materi dan pelatihan langsung dari Balai Diklat Keagamaan (BDK) Jakarta. Materi pelatihan mencakup penggunaan perangkat lunak pendidikan, teknik pengajaran berbasis teknologi, dan pemanfaatan media sosial untuk keperluan pendidikan. Pelatihan ini dirancang untuk membantu guru-guru madrasah mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran mereka. Kepala Kantor Kemenag Ketapang dalam sambutannya menyatakan pentingnya pelatihan TIK bagi para guru madrasah. “Era digital ini, kemampuan untuk menggunakan teknologi dalam pembelajaran adalah keharusan” ujar Syarifendi. Beliau berharap para guru dapat memanfaatkan pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah-madrasah mereka. Para peserta dari MAN 1 Ketapang mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan memberikan banyak wawasan baru. Jamilah salah satu peserta, menyatakan bahwa pelatihan ini membantu mereka memahami cara-cara efektif dalam menggunakan teknologi untuk meningkatkan interaksi dan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Selain itu, Rusmala, menambahkan bahwa pelatihan ini juga memberikan pengetahuan tentang bagaimana mengelola kelas secara digital, mulai dari pembuatan materi ajar hingga penilaian berbasis teknologi. Menurutnya, hal ini akan sangat membantu dalam menciptakan suasana belajar yang lebih dinamis dan interaktif. Ikke Rianti, menyoroti pentingnya pemanfaatan media sosial dalam pendidikan. Dalam sesi pelatihan, mereka diajarkan cara memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dengan siswa dan orang tua, serta untuk menyebarkan informasi pendidikan yang relevan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan dan komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua. Dadiek Lukman dan Ageng Setio, juga merasa bahwa pelatihan ini sangat membantu dalam mengembangkan keterampilan teknis mereka. Mereka belajar tentang berbagai aplikasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat materi ajar yang lebih menarik dan interaktif. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga melibatkan banyak praktik langsung. Para peserta diberi kesempatan untuk mencoba dan mengimplementasikan apa yang telah mereka pelajari selama pelatihan. Febriansyah, menyatakan bahwa sesi praktik ini sangat bermanfaat karena memberikan pengalaman langsung dalam menggunakan teknologi untuk keperluan pendidikan. Dengan berakhirnya pelatihan TIK ini, diharapkan para guru dari MAN 1 Ketapang dapat membawa ilmu yang mereka peroleh dan mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran di sekolah mereka. Dukungan penuh dari pihak sekolah dan Kementerian Agama diharapkan dapat terus mendorong peningkatan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan teknologi.(TSB)

